Kupang, MN – Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, SE., M.Si membuka kegiatan Seminar Nasional FKM Undana dan Temu Ilmiah Nasional IPS XII di Hotel Kristal Kupang, Kamis (28/09). Seminar nasional dengan tema “Peran Psikologi Sosial Dalam Pengembangan Komunitas Marginal di Indonesia” dipadu dengan kegiatan Temu Ilmiah Nasioanl Ikatan Psikologi Sosial (IPS) XII yang diselenggarakan oleh Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) Kota Kupang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata bagi penyelesaian isu-isu sosial yang dihadapi oleh kelompok-kelompok marginal di Indonesia, serta mendorong IPS menjadi semakin berkembang melalui kerja sama dengan perguruan-perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki fakultas atau program studi psikologi.
Turut hadir dalam Seminar Nasional tersebut, Rektor Universitas Nusa Cendana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, Ketua HIMPSI Indonesia, Dr. Andik Matulessy, Psikolog, Ketua Ikatan Psikologi Sosial, Prof. Dr. Mira Noor Mila ., Psikolog, Dewan Penasehat Ikatan Psikologi Sosial, Prof. Hamdi Muluk, Para Narasumber Andrian Liem (Malaysia), Prof. Asnawi (Aceh), Dekan FKM Undana, Dr. Apris A. Adu, S.Pt., M. Kes, dan 159 peserta yang berasal dari Sabang sampai Merauke.
Dalam sambutannya Penjabat Wali Kota Kupang menyampaikan apresiasi dan menyambut baik penyelenggaraan Seminar Nasional FKM Undana sekaligus Temu Ilmiah Nasional IPS XII di Kota Kupang. Menurutnya kegiatan Seminar Nasional ini sebagai suatu bentuk kegiatan positif yang bertujuan memberikan pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat tentang keberadaan kelompok marginal dan perjuangan yang telah mereka lalui. Fahren juga menjelaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kota Kupang selama ini unfuk memberi kesempatan bagi kelompok marginal memperoleh hak-haknya serta turut mengekspresikan diri mereka dan terlibat dalam setiap tahapan pembangunan daerah.
Fahren menekankan kelompok marginal seperti masyarakat miskin, orang dengan gangguan jiwa, disabilitas, pengidap HIV/AIDS, pekerja anak, tuna wisma dan lainnya, juga memiliki hak yang mendasar yang secara kodrat melekat pada diri mereka yang harus dilindungi dan dihargai. Pembangunan suatu daerah menurutnya tentu selalu mengarah pada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk kelompok marginal, melalui pemberdayaan untuk menambah kualitas sumber daya manusia, terutama dalam membentuk dan mengubah tingkah laku masyarakat untuk mencapai kehidupan yang baik dan berkualitas.
Oleh karena itu setiap tahun Pemerintah Kota Kupang merancang berbagai program prioritas dengan tujuan untuk membantu dan memberdayakan kelompok marginal baik itu berupa bantuan sosial secara langsung maupun lewat program-program pemberdayaan. Pemerintah Kota Kupang juga menyadari dalam perjuangan tersebut, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri butuh kerja kolaborasi bersama semua stakeholder yang melibatkan seluruh elemen masyarakat baik itu lembaga agama, pelaku usaha, pihak swasta, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan juga para akademisi.
Ketua Himpunan Psikolog Indonesia, Dr. Andik Matulessy., Psikolog dalam sambutannya memberikan apresiasi pada HIMPSI NTT karena telah menyelenggarakan kegiatan ini sekaligus menjadi tuan rumah dalam Temu Ilmiah Nasional IPS XII. Menurutnya peran psikologi sosial dalam pengembangan komunitas marginal di Indonesia sangat menarik untuk dibahas, karena peran itu yang harus diberikan pada persoalan marginalitas. Sejak tahun 2022 sudah disahkan undang-undang pendidikan dan layanan psikologi oleh DPR RI dan Presiden Joko Widodo, yang memberikan perlindungan dan kepastian hukum terutama dalam pendidikan dan layanan psikologi. Harapannya Rektor Undana, Dekan FKM Undana dan Penjabat Wali Kota Kupang mendukung berdirinya program Profesi Psikologi di Undana.
Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs UE Sanam., M.Sc, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengaku bangga dan menyampaikan terima kasih kepada HIMPSI yang memberikan kepercayaan kepada FKM Undana yang di memiliki Prodi Psikologi untuk menyelenggarakan kegiatan bertaraf nasional itu.
Dia juga mendukung penuh upaya untuk mewujudkan adanya Pendidikan Profesi Psikolog di Undana. Dia berharap semoga ke depannya akan ada banyak diskusi dan pembahasan terkait dengan sosial masyarakat dan orang psikologi khususnya psikologi sosial yang memberikan gagasan terobosan kepada pemerintah untuk menghadapi persoalan ini.
Ketua Panitia Seminar Nasional FKM Undana, Rizky Pradita Manafe, M.Psi., Psikolog melaporkan sejumlah kegiatan sudah dan akan mereka laksanakan dalam rangka seminar nasional dan temu ilmiah nasional, sejak 13 Agustus hingga 23 September 2023. Jumlah peserta sebanyak 196 orang yang terdiri dari offline berjumlah 54 orang dan yang mengikuti secara online sebanyak 142 orang untuk seminar nasional. Sementara peserta call for paper sebanyak 72 orang, yang terdiri dari 44 offline dan 28 online. Peserta berasal dari hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada 29 September akan dilaksanakan kegiatan Diskusi Forum Dosen Psikologi dan Musyawarah Nasional IPS HIMPSI. (PKP_nit/MN)