Kupang, MN – Pj Bupati Kupang Alexon Lumba menghadiri Sosialisasi Perpres No 81/2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal, Senin (30/9/2024) bertempat di Aula El Tari Kupang.
Plt. Sekretaris Utama Badan Pangan Dr. Drs. Sarwo Edhi, SP, MM, MH membuka secara resmi kegiatan sosialisasi tersebut yang dihadiri oleh Penjabat Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, SP, MP dan para Bupati, Pj. Bupati/Pj. Walikota se-NTT.
Dalam sambutannya Sarwo Edhi menyatakan pentingnya meningkatkan potensi sumber daya lokal sehingga tidak tergantung pada beras sebagai bahan makanan pokok.
Dirinya mengapresiasi sosialisasi Perpres ini, bagaimana potensi sumber daya lokal, dapat digali untuk kesejahteraan masyarakat. Jika dapat dilaksanakan maka tidak mustahil Indonesia akan mencapai swasembada pangan.
Tujuan besar untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan harus dapat kita wujudkan demi kesejahteraan masyarakat. Apresiasi kepada tim Urgensi, Prof Agus yang hadir dan menggagas untuk hadirnya Perpres ini.
Ketahanan pangan dan gizi jelas Noto merupakan isu nasional dan menjadi program Pemerintah baru, dan akan dilaksanakan di Jakarta Barat dan Bogor sebagai Pilot Project dan 1 januari dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Aman dan bergizi untuk kedaulatan pangan. Tujuan untuk ketersediaan pangan dalam jumlah, gizi yang cukup,” ungkap Orang Nomor satu di Provinsi NTT tersebut. Seyogyanya pola konsumsi masyarakat ditentukan kondisi budaya dan potensi yang dimiliki. Perlu strategi Nasional yang jadi pedoman. Perlu komitmen, kolaborasi lintas sektor sehingga Pepres bisa berjalan dengan baik mulai dari Pak Pj. Gubernur dan para Pjm Bupati/Pj. Walikota se NTT. Makan Enak, makan sehat.
Pj. Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, SP, MP, dalam Keynote speechnya menyampaikan
Perpres ini bisa dijadikan instrumen dasar kemandirian pangan kita. Sejak ditandatangani 15 agustus 2024, saat FGD di Bogor, melewati proses penandatanganan Presiden, bisa berjalan dengan baik meski sempat menunggu beberapa bulan di meja Pak Presiden. Negara ini adalah negara yang maju, merdeka dan berdaulat. Namun Beras impor masih mencapai 5 juta ton 2024, keledai 2 jt ton, daging sapi 500.000 ton. Kita melakukan Ekspor pada minyak kelapa sawit, sehingga perlu mengembalikan kemandirian pangan dan kedaulatan pangan di Negara kita.
Perpres ini detail dan jadi penuntun yang baik untuk implementasi dilapangan. Kita perlu berkomitmen menindaklanjuti dengan membuat regulasi turunan seperti Pergup, Perbup dan program kegiatan untuk mengimplementasikannya. Harapan proses Pilkada berjalan lancar, aman dan dapat mengimplementasikan Perpres ini.
Turut hadir Prof. Andi sudiaji, pak Muliono Makmur, Irjen Bina Pembangunan pak Restuadi, Plh. Rina Swal dan Kadis pertanian dan Ketahanan Pangan Se-NTT. (pkp/MN)