Kupang, MN – Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar kegiatan pembinaan dan penguatan kepada Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Kegiatan yang difokuskan pada pengolalaan media sosial bagi pencegahan radikalisme, terorisme dan intoleransi itu menghadirkan sejumlah Pembicara di antaranya,Tim Pencegahan Satgaswil NTT, Viktor Niki, Digital Strategist dan Consultant, Kepala Dinas Kominfo Provinsi NT, Frederik C. P. Koenunu, S.T.,M.H dan Sekretaris Dinas Kominfo Kota Kupang, Andre Otta dan diikuti puluhan peserta anggota KIM dari 51: kelurahan. Kamis (11/07/2024), bertempat di Aula Rumah Jabatan Walikota Kupang.
Sekertaris Dinas Kominfo Kota Kupang Andre Otta, disela-sela kegiatan tersebut kepada awak media mengungkapkan tujuan utama kegiatan memberikan informasi tentang pengolahan media sosial juga langkah-langkah pencegahan radikalisme, terorisme dan intoleransi.
“Tujuannya kan itu, memberikan informasi-informasi tentang pengolahan media sosial dan juga langkah-langkah pencegahan radikalisme dan terorisme, intoleransi, dan lain-lain”, ujar Andre. Kita menghadirkan narasumber yang kapabel untuk memberikan informasi terkait pengolahan media sosial dan pencegahan radikalisme serta terorisme.”ungkapnya.
KIM jelas dia, sebagai penguat sektor informasi dan komunikasi publik, memiliki dua tugas utama: menyebarkan informasi dari pemerintah kepada masyarakat dan melaporkan isu-isu yang ada di masyarakat kepada pemerintah.
Pembentukan KIM sudah sejak 2018, dan hingga kini, KIM telah melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kapasitas dan kelembagaannya. Dimana, tahun ini, kegiatan pembinaan dan penguatan kapasitas kembali digelar setelah sempat terhenti pada 2023 lalu.
KIM juga telah menerima berbagai laporan dari masyarakat melalui berbagai saluran, seperti pesan langsung, media sosial, dan grup. Isu-isu yang dilaporkan sangat beragam, mulai dari cuaca hingga kebakaran.
“Kami menerima laporan dengan berbagai isu yang berbeda-beda setiap waktunya. Misalnya, awal tahun 2024 banyak laporan terkait cuaca, sementara pertengahan tahun lebih banyak laporan tentang kebakaran,” bebenya
Dalam konteks Pilkada Serentak yang akan datang, KIM juga memberikan perspektif yang lebih luas tentang radikalisme. “Radikalisme bukan hanya tentang terorisme dan merujuk pada salah satu agama atau pengrusakan fasilitas umum, tetapi juga menjadi bagian dari dinamika politik. Pihaknya berupaya memberikan pemahaman tentang efek-efek dari sikap radikalisme terhadap situasi tertentu, termasuk dalam dinamika politik.”jelasnya.
Pihaknya berharap, semua informasi yang disampaikan melalui kegiatan ini nantinya dapat diteruskan kepada masyarakat. Selain itu, pentingnya pengelolaan media sosial secara bijak bisa lebih membantu, mengingat distorsi informasi yang kerap terjadi di masa-masa politik.
Senada, Kadis Kominfo Provinsi NTT, Frederik C. P. Koenunu, S.T.,M.H dalam kesempatan itu menjelaskan, kegiatan ini menjadi sebuah langkah positif, menyampaikan informasi yang relevan bagi kehidupan masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan langkah positif dalam sosialisasi informasi yang relevan bagi kehidupan masyarakat, ujar Fredy.
Kehadiran KIM merupakan inisiatif dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengorganisir dan menyebarluaskan informasi.Dalam hal ini, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kupang memiliki peran utama dalam pelaksanaan teknis sementara Pemerintah Provinsi bertindak sebagai Quality Assurance dan Koordinator. (diksen/MN)